Baru
beberapa hari yang lalu aku seangkot sama guru smpku. Awalnya aku nggak sadar
kalo seangkot sama beliau yang namanya bapak agusta. Sebenernya sih aku nggak
pernah diajar orang ini semasa smp, ok, hanya pas bimbel aja. Tapi karena aku
tau orangnya dan merasa kenal, jadi yasudah aku sapa.
Kemudian
beliau membalas sapaanku dan kami saling berkomunikasi.
Sebenernya
waktu itu asli speechless mau ngomong apa sama beliau. Gimana ya. Mau ngejokes
takut nggak nyambung. Mau ngomongin masalah politik, takut dibilang radikal.
Mau ngomongin perdamaian dunia atau krisis ekonomi juga nggak bakalan nyambung
dan kayaknya topik begituan berat banget buat ukuran pertemuan tanpa sengaja
antara guru dan mantan murid. Ok, jadi aku diam.
KRIK.
KRIK.
Lalu
orangnya berbicara. Orangnya berbicara tentang UAS SMA saya tercinta. Kemudian
orangnya ngomongin "EBAS". Seketika aku ingat nilai-nilai EBAS yang
hancur-hancur dan hina tak terkira itu.
Kemudian
hening.
Hening.
Hening.
Galau.
Hening.
Lalu
beliau berkata pada supir angkot yang sedang menyetir dengan lemah gemulai itu,
"Pak, depan kiri."
Dan
orangnya akhirnya turun.
Percakapan
garing yang sekilas dan keheningan yang menenggelamkan fir'aun itu pun berlalu.
Tapi
sebelum beliau, turun, beliau berkata, "Pak, sama bayari yang ini
satu."
Tau gak?
Aku dibayarin dan langsung berterimakasih.
Namun
disaat yang bersamaan, aku juga ngerasa speechless lagi.
Speechless
berkelanjutan. Nadja menyimpulkan:
-Kebaikan,
seberapa besarpun akan dibalas.
-Walau
percakapanmu sama seorang guru krik krik banget, lanjutin aja, apalagi kamu
didalem angkot sama guru tersebut.. Jadi bisa-bisa kamu dibayari angkot deh.
-Gawl
bareng guru itu ngirit uang jajan.
-Beramahtamah
dengan guru itu mendatangkan profit dan benefit.
-Kalau
kalian bingung sama maksud dari postingan ini maka silahkan diabaikan atau
komen atau follow twitter gue @NDYRNISH
-Postingan
ini selesai cukup sampai disini.
3 comments:
pak agusta .... <3
ahaha, aku kangen pak agusta :D
kalian kok romantis seh kangen sama pak agusta u.u
Post a Comment